Senin, 24 Februari 2014

MPASI INSTAN vs HOMEMADE Bagian 3 (dari 5 Bagian)

Bagian 3
Food is MORE THAN Just Nutrition = Makanan Tidak Hanya Sekedar Untuk memenuhi kebutuhan Nutrisi / Gizi

Sebelum saya masuk membahas mengenai MPASI , saya akan membahas sedikit mengenai hal umum mengenai Nutrisi (mohon dikoreksi kalau ada kesalahan pemahaman berhubung saya bukan ahli gizi).

Para Nutritionist, Dietitian & dokter di sini (Amerika Serikat) sedang mengkampanyekan agar para Ibu -khususnya- KEMBALI ke dapur, MEMASAK Whole foods untuk anggota keluarganya, terutama bayinya, meninggalkan junk foods / makanan instant lainnya. Begitu pula di UK , Pemerintah UK menyatakan : Usahakanlah memberikan makanan yang dimasak di rumah (home cooking) dibandingkan memberikan makanan bayi kemasan.

Bahkan Michelle Obama, membuat kampanye2 menarik kembali pada memilih makanan sehat dan makan bersama di keluarga, selain kampanye minum air putih (dibanding minum susu berlebihan, soda, jus kemasan, syrup) serta kampanye berolahraga. (Bisa dilihat di comment screenshot video mengenai Healthy Eating Family).

Video kampanyenya bisa dilihat di Kampanye Let’s Move ini :
http://www.youtube.com/watch?v=2oBeuSCfGeg

Beberapa waktu lalu saya mengambil online course mengenai Nutrisi dari Stanford University, di mana banyak hal dibahas secara menarik. Salah satunya adalah topik mengenai Food is MORE THAN Just Nutrition.

Sepertinya gambar ini sudah cukup jelas ya, pada bagian kiri merupakan : 
Pengelompokan Zat Gizi/Nutrients . 

Menurut kebutuhan manusia, terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. 

a. Makronutrien adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah besar dalam tubuh yang menghasilkan energi . 

Merupakan komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk mensupplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. 
Yang termasuk zat makronutrien adalah Karbohodrat / hidrat arang, lemak dan protein. Pasti semua sudah tau jenis-jenis bahan makanan apa saja yang kaya kandungan karbohidrat, lemak dan protein ya, jadi tidak saya sebutkan lagi, karena fokus saya adalah membahas salah satu mikronutrien yaitu iron/zat besi.

b. Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi penting. 

Golongan mikronutrien terdiri dari Vitamin dan Mineral. Vitamin juga terbagi 2 jenis yaitu larut dalam lemak dan dalam air. Vitamin yang termasuk dalam kelompok larut dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K. Normalnya, tubuh dapat menyimpan vitamin jenis ini (terdapat batasan untuk vitamin E dan K). 

Oleh sebab itu, asupan vitamin larut lemak setiap hari bukan keharusan. Sementara Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin C dan kelompok vitamin B. Karena larut dalam air, vitamin ini tidak tersimpan dalam tubuh. Kelebihannya akan dikeluarkan melalui urine. 

Golongan mikronutrien yang kedua adalah mineral seperti kalsium, zat besi, yodium, fosfor, magnesium, zinc. 

Kemudian selain Makronutrien & mikronutrien, penting juga memperhatikan :

c. Fiber/Serat. Dari semua asupan makanan kita, penting untuk menjaga kuantitas fiber/serat. Serat sangat penting untuk pengeluaran buang air besar (mencegah sembelit, wasir) , mengurangi resiko penyakit jantung koroner, menjaga kadar gula darah tetap normal, dll.

Untuk anak 1-3 tahun kebutuhan seratnya 19 gr/hari. Bahkan dalam panduan gizi terbaru – My Food Plate Amerika serikat yang juga gencar dikampanyekan Michelle Obama , dalam satu piring, separuhnya adalah sayur dan buah . Dasar pertimbangannya karena tingginya penderita Obesitas/kegemukan yang sudah terjadi sejak anak2 karena salahnya pola makan keluarga.

d. Air bersih . Tersedianya air bersih merupakan salah satu komponen penting dalam menyediakan MPASI yang baik. Hal ini karena air adalah hal penting dalam persiapan makanan yang higienis, pencucian tangan dll yang sangat penting dalam mencegah penularan infeksi.

Bagian kiri sudah selesai saya bahas, nah yang sekarang sedang dikampanyekan adalah bagian yang kanan, yaitu Fungsi Sosial dari makanan. Ada 4 aspek yaitu : Komunikasi, hubungan sosial, kesehatan emosi dan sejarah/tradisi. 

Jadi selain kampanye kembali memasak, juga kampanye agar para keluarga menghidupkan kembali kebiasaan Family Time is (salah satunya) Meal Time. Sejak bayi mulai diberikan MPASI, orang tua menekankan pentingnya nikmat & nyaman saat makan, tentu saja bukan hanya karena rasa makanan yang enak dan keahlian memasak orang tua (yang utama Ibu) , tapi juga perhatian , kedekatan dan kasih sayang di dalamnya yang sudah dicurahkan sejak Ibu memasak (pasti sering denger ya ada Ibu2 yang bilang : Masak itu pakai hati, pakai rasa cinta, masak sambil dzikir dll dll).

Ketika manusia makan bersama, hormon oksitosinnya meningkat , proses pencernaan dan metabolime makanan juga menjadi lebih efektif. Kebahagiaan dan kegembiraan anggota keluarga yang dimulai saat menyiapkan makanan adalah sangat penting. Menyusui adalah hal menyenangkan bagi bayi, jadi begitu pula dengan makan. Jadi jangan dibuat : Meal Time is Battle Time.

Harap diingat , ketika sedang makan bersama, fokuskan perhatian pada seluruh anggota keluarga, bukan sibuk masing2. Oleh karena itu, salah satu kebiasaan yang saya bangun sejak dini di keluarga saya adalah ketika makan tidak ada TV, computer, Ipad, smartphone yang nyala/di area makan. Jangan seperti contoh gambar di comment ya, ini mah sama aja bukan makan bersama yang saya sebutkan di atas .

Keypoint Bagian 3 :

1. Negara2 maju seperti US & UK gencar mengkampanyekan agar para Ibu -khususnya- KEMBALI ke dapur, MEMASAK Whole foods untuk anggota keluarganya, terutama bayinya, meninggalkan junk foods / makanan instant lainnya

2. Food sebagai Nutrisi. Terbagi atas :
a. Makronutrien : karbohidrat, protein, lemak
b. Mikronutrien : vitamin & mineral (zat besi termasuk dalam golongan mineral)
c. Fiber / serat
d. Air bersih

3. Food is MORE than Nutrition – only : Komunikasi, hubungan sosial, kesehatan emosi dan sejarah/tradisi. Family time salah satunya Meal time. 

4. Ketika manusia makan bersama, hormon oksitosinnya meningkat , proses pencernaan dan metabolime makanan juga menjadi lebih efektif.



sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10203217513784536&set=a.1070999501093.13218.1409280466&type=1&relevant_count=1 oleh Fatimah Berliana Monika Purba


Tidak ada komentar:

Posting Komentar