Masih ingatkah anda dengan Thomas Alfa Edison, ilmuwan hebat penemu bohlam lampu. Siapa sangka di masa sekolah ia dijuluki si otak udang oleh gurunya karena tidak bisa menerima pelajaran dikelasnya. Akhirnya sang ibu menariknya dari sekolah untuk belajar sendiri dirumah. Dan sekarang siapa sih yang masih meragukan kepandaian Thomas Alfa Edison?
Terkadang kita sebagai orang tua atau sebagai seorang guru merasa kesulitan dengan perilaku anak dalam belajar. Anak sulit mengerti dan tidak dapat menerima pelajaran dengan baik, bahkan sebagian anak melakukan perilaku yang terkadang mengganggu situasi belajar seperti berteriak, berlari, gelisah, mengganggu teman disebelahnya dan tidak fokus. Dan akhirnya kita men cap anak tersebut bodoh, nakal, dan si otak udang, persis sama seperti yang dilakukan guru Thomas Alfa Edison di masa lalu.
Setiap anak di lahirkan genius. Artinya tidak anak yang dilahirkan bodoh. Setiap anak memiliki bakat dan kelebihannya masing-masing. Tetapi terkadang dalam proses belajar, ada anak yang mudah menangkap dan menerima pelajaran dengan baik, tetapi ada juga anak yang sulit menerima pelajaran.
Dalam belajar seorang anak memiliki gaya belajar masing-masing. Gaya belajar merupakan metode belajar yang di pergunakan untuk memudahkan seorang anak dalam mempelajari sesuatu. Salah satu indikator yang perlu kita perhatikan dari gaya belajar anak adalah respon mereka saat menerima informasi dengan metode belajar yang kita terapkan. Jika anak mudah menerima, maka itulah Respon Gaya Belajar (Learning Style Responsive) yang menunjukkan cara kerja otak dalam proses belajar.
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar Visual, Auditory, dan Kinestetik.
Pengkategorian ini tidak berarti bahwa Individu hanya memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap
Gaya Belajar Visual
Orang yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/ penglihatan (visual).
Metode pembelajaran yang digunakan sebaiknya lebih banyak pada peragaan/ media. Ajari mereka dengan menunjukkan alat peraganya secara langsung atau mengganmbarkannya di papan tulis. Orang yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka untuk mengerti/memahami sebuah informasi. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku bergambar dan video.
Cara Menstimulasi Gaya belajar Orang Visual
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi
4. Gunakan multi-media (contohnya: computer dan video)
5. Ajak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar
Gaya Belajar Auditory
Orang yang bertipe auditory mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), orang yang mempunyai gaya belajar auditory dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang orang lain katakan.
Orang auditory dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara. pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditory lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna minim bagi orang auditory. Orang-orang seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Cara Menstimulasi Gaya belajar Orang Auditory
1. Ajak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong untuk membaca dengan keras
3. Gunakan musik untuk mengerjakan sesuatu
4. Diskusikan ide dengan cara verbal
5. Biarkan dia merekam informasi ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
Gaya Belajar Kinestetik
Orang yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak. menyentuh, dan melakukan. Orang seperti ini sulit duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Orang yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan
Cara Menstimulasi gaya Belajar Orang Kinestetik
1. Jangan paksakan untuk belajar sampai berjam-jam
2. Ajak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan objek sesungguhnya untuk belajar konsep baru)
3. Ijinkan untuk mengunyah permen karet pada saat belajar
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan
5. Izinkan untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Terkadang kita sebagai orang tua atau sebagai seorang guru merasa kesulitan dengan perilaku anak dalam belajar. Anak sulit mengerti dan tidak dapat menerima pelajaran dengan baik, bahkan sebagian anak melakukan perilaku yang terkadang mengganggu situasi belajar seperti berteriak, berlari, gelisah, mengganggu teman disebelahnya dan tidak fokus. Dan akhirnya kita men cap anak tersebut bodoh, nakal, dan si otak udang, persis sama seperti yang dilakukan guru Thomas Alfa Edison di masa lalu.
Setiap anak di lahirkan genius. Artinya tidak anak yang dilahirkan bodoh. Setiap anak memiliki bakat dan kelebihannya masing-masing. Tetapi terkadang dalam proses belajar, ada anak yang mudah menangkap dan menerima pelajaran dengan baik, tetapi ada juga anak yang sulit menerima pelajaran.
Dalam belajar seorang anak memiliki gaya belajar masing-masing. Gaya belajar merupakan metode belajar yang di pergunakan untuk memudahkan seorang anak dalam mempelajari sesuatu. Salah satu indikator yang perlu kita perhatikan dari gaya belajar anak adalah respon mereka saat menerima informasi dengan metode belajar yang kita terapkan. Jika anak mudah menerima, maka itulah Respon Gaya Belajar (Learning Style Responsive) yang menunjukkan cara kerja otak dalam proses belajar.
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar Visual, Auditory, dan Kinestetik.
Pengkategorian ini tidak berarti bahwa Individu hanya memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap
Gaya Belajar Visual
Orang yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/ penglihatan (visual).
Metode pembelajaran yang digunakan sebaiknya lebih banyak pada peragaan/ media. Ajari mereka dengan menunjukkan alat peraganya secara langsung atau mengganmbarkannya di papan tulis. Orang yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka untuk mengerti/memahami sebuah informasi. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku bergambar dan video.
Cara Menstimulasi Gaya belajar Orang Visual
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi
4. Gunakan multi-media (contohnya: computer dan video)
5. Ajak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar
Gaya Belajar Auditory
Orang yang bertipe auditory mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), orang yang mempunyai gaya belajar auditory dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang orang lain katakan.
Orang auditory dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara. pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditory lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna minim bagi orang auditory. Orang-orang seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Cara Menstimulasi Gaya belajar Orang Auditory
1. Ajak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong untuk membaca dengan keras
3. Gunakan musik untuk mengerjakan sesuatu
4. Diskusikan ide dengan cara verbal
5. Biarkan dia merekam informasi ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
Gaya Belajar Kinestetik
Orang yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak. menyentuh, dan melakukan. Orang seperti ini sulit duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Orang yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan
Cara Menstimulasi gaya Belajar Orang Kinestetik
1. Jangan paksakan untuk belajar sampai berjam-jam
2. Ajak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan objek sesungguhnya untuk belajar konsep baru)
3. Ijinkan untuk mengunyah permen karet pada saat belajar
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan
5. Izinkan untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar