Rabu, 12 September 2012

VITAMIN C, Bahaya Konsumsi Berlebihan

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang paling digemari dan paling banyak beredar di pasaran. Bila kondisi tubuh kita sedang tidak fit, terkena gejala flu, kita pasti mengkonsumsi vitamin ini karena dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Berbagai jenis produk vitamin C tersedia di pasaran, mulai dari dosis rendah hingga dosis tinggi; bentuknya pun beragam dari minuman, tablet hingga serum vitamin C. Sebenarnya apa itu vitamin C? Untuk apa? Kenapa kita perlu mengkonsumsi vitamin C? Dan bagaimana pengaruhnya bagi tubuh bila kita kekurangan dan kelebihan vitamin C?

Manfaat dan Kebutuhan VITAMIN C

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air. Jenis vitamin ini bekerja sebagai anti oksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas yang senantiasa menyerang setiap hari.

Selain sebagai antioksidan, vitamin c juga penting untuk membantu penyerapan zat besi, membentuk kolagen, serat, stuktur protein. Kolagen ini dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga membentuk jaringan bekas luka. Dengan fungsi tersebut, vitamin C banyak juga digunakan di industri kosmetik untuk memelihara kecantika kulit. produk-produk seperti masker, pelembab wajah, sampai serum vitamin C pun sudah tersedia.

Kondisi sel-sel tubuh yang optimum akan membuat daya tahan tubuh kita menjadi kuat sehingga tidak mudah mengalami infeksi flu.

Kebutuhan harian akan vitamin C di perkirakan sekitar 60 mg/hari, bervariasi pada setiap individu. pada kondisi stress fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan obat-obatan tertentu (termasuk aspirin dan obat tidur) secara terus menerus meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C.

Pada perokok, baik perokok aktif maupun pasif membutuhkan asupan vitamin C yang lebih tinggi. Asap tembakau mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Senyawa radikal bebas dan oksidan yang terdapat dalam asap tembakau akan membawa akibat buruk bagi perokok altif maupun perokok pasif. Berdasarkan penelitian pengaruh asap tembakau terhadap kadar vitamin C pada kavia menunjukkan bahwa asap tembakau menurunkan kadar vitamin C darah. Oleh karena itu, dibutuhkan asupan vitamin C sekurang-kurangnya 100 mg/hari. Pada ibu menyusui kebutuhan vitamin C meningkat menjadi sekitar 120 mg/hari.

Jadi sebenarnya tubuh kita tidak membutuhkan vitamin C dalam dosis tinggi. Vitamin C 100 mg/hari sudah cukup menjaga kesehatan dan mencagah defisiensi vitamin C. Bagaimana bila kita mengkonsumsi vitamin C berlebih?

Kelebihan Vitamin C

Penggunaan suplemen vitamin C dalam dosis tinggi tidak banyak bermanfaat bagi tubuh. Hanya sekitar 50% dari vitamin C 1000 mg yang diserap (absorpsi) dalam saluran cerna. Dengan kata lain 50% dari vitamin C 1000 mg tersebut akan terbuang. Di dalam darah, kelebihan vitamin yang sudah terserap tersebut akan dibuang melalui ginjal. Tidak hanya itu, apabila hal ini dilakukan dalam jangka panjang, tubuh akan menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C yang pada akhirnya menjadi kebiasaan dalam tubuh.

Oleh karena itu, jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.

Bentuk asam askorbat paling cepat dibuang oleh tubuh melalui air seni (2-3 jam setelah dikonsumsi). Oleh karena itu kandungan bahan aktif pertablet dalam jenis ini tidak boleh tinggi karena memberatkan ginjal.

Jika kita memilih jenis ini untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian yang tinggi, frekwensisnya harus sering, pH-nya yang sangat asam (2-3) kurang baik bagi lambung dan tidak dianjurkan untuk penderita penyakit tukak lambung/ maag.

Asam askorbat juga akan membuat urin lebih asam. Salah satu hasil metabolit dari vitamin C adalah asam oksalat yang bila berkaitan dengan kalsium menjadi kalsium oksalat yang akan membentuk batu ginjal. 

Pembentukan kalsium oksalat mudah terjadi dalam kondisi urin yang asam. Karena itu mereka yang memiliki faktor resiko tinggi terkena batu ginjal tidak disarankan minum vitamin C biasa/ murni dalam dosis tinggi sekaligus. Pilih vitamin C dalam bentuk garam askorbat (natrium/kalsium askorbat) atau Ester-C yang telah ber pH lebih tinggi (netral).

Ester C merupakan bentuk vitamin C dengan bahan aktifnya berupa campuran garam askorbat ditambah satu atau lebih metabolit (hasil metabolisme) dari asam askorbat. Bentuk ini dapat memperbaiki pH serta meningkatkan absorpsi dan retensi (menahan) vitamin dalam tubuh.

Bentuk vitamin C yang lebih aman bagi lambung adalah buffered C yaitu hasil gabungan asam asat dengan garam askorbat. pH yang dihasilkan 4-5. Selain itu, kecepatan absorpsi bentuk ini juga meningkat.

Dosis tinggi vitamin C juga menyebabkan keracunan dengan gejala mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan, dan susah tidur. Gejala yang paling umum adalah diare. 

Produk vitamin C dosis tinggi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk tubuh adalah produk yang mampu melepaskan vitamin C secara bertahap (seperti yang diklaim salah satu produk vitamin C) sehingga tubuh pun akan menyerap dan memetabolismenya secara bertahap pula. Dengan demikian tidak banyak vitamin ini yang terbuang.

Sumber Vitamin C

Asupan vitamin C paling baik berasal dari makan yang kita peroleh secara alami. Vitamin C banyak terdapat dalam buah jeruk, melon, strawberi, sayuran berwarna hijau, brokoli, kol (kubis) dengan mutu yang tinggi.

Pengolahan makan-makanan ini harus diperhatikan jangan sampai kandungan vitaminnya menjadi rusak, karena vitamin C ini mudah teroksidasi dan rusak oleh pemanasan.

Para peneliti telah menduga bahwa vitamin C pada suplemen tidak memiliki efek perlindungan yang sama dengan vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk. Pada dosis yang sama, vitamin C alami memberikan efek perlindungan terhadap oksidasi yang lebih tinggi daripada vitamin C buatan.

Hal ini di duga karena adanya interaksi antara vitamin c dalam buah jeruk dengan komponen-komponen lainnya yang juga terdapat dalam buah jeruk tersebut.

Kekurangan Vitamin C

Kurangnya asupan vitamin c dari makanan yang kita konsumsi, membuat kita harus mencukupi kekurangannya lewat suplemen vitamin C. namun, kita juga harus cermat dalam memilih produk suplemen vitamin C yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita.

kekurangan vitamin C dapat menimbulkan gejala awal seperti perdarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit.

Kekurangan vitamin C dalam jumlah besar dapat berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot yang dapat berlanjut pada kerusakan otot, rasa nyeri, gangguan syaraf, dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka.

Karena itu sangat dianjurkan agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsi produ vitamin C, ataupun sebaliknya. Jika merasa perlu mengkonsumsi vitamin c sebaiknya berkonsultasi dengan apoteker yang ada di apotek agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. paling tidak, perhatikan dengan baik setiap informasi yang tertera pada kemasan produk yang dikonsumsi.




Sumber : Majalah Info Obat



1 komentar:

  1. artikel yang sangat bagus, tapi font nya di ganti aja, karena susah baca nya bagi saya, hehehe. Terima Kasih.

    BalasHapus