Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Vitamin A penting untuk memelihara sel kornea dan epitel dari penglihatan juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Vitamin A diproduksi oleh dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati tersedia dalam bentuk betakaroten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang membuat jumlah vitamin A yang disarankan, diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikrogram RE perhari untuk pria dan 800 mikrogram untuk wanita.
KEKURANGAN VITAMIN A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibat konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan seng. Vitamin A dapat disimpan di dalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan vitamin A tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan.
Kekurangan vitamin A juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi.
Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
KERACUNAN VITAMIN A
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen.
Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare, dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala, dan lemah otot.
SUMBER VITAMIN A
Sayur-sayuran dan buah-buahan, merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon.
Kandungan vitamin A pada ubi jalar bervariasi tergantung dari jenisnya. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroren per 100gram, ubi jalar merah yang berwarna kuning emas mengandung 2900 mkg (9675 SI), dan ubi jalar merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Makin pekat warna jingganya, makin tinggi kadar betakaroten yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh.
Ubi jalar merah juga sangat kaya akan pro vitamin A atau retinol. Bayangkan dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mkg (setara dengan 1 tablet vitamin A). Bahkan dibandingkan bayam atau kangkung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Daging, ayam, hati, susu, keju, mentega, dan telur juga mengandung vitamin A.
Begitu banyak sumber vitamin A alami, mengapa harus meminum suplemen vitamin A?.
Sumber : Majalah Info Obat, Edisi 16 Agustus-15 September 2008